Saturday, November 16, 2019

KRAKSAAN, Radar Bromo – Tahun ini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo mendapat kuota CPNS guru. Namun, cuma 113 orang. Kuota itu ditegaskan Dispendik, kurang dari kebutuhan.

Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menjelaskan, kuota CPNS guru yang diberikan tahun ini tidak sebanding dengan jumlah guru yang pensiun di kabupaten. Sebab, dalam satu tahun guru yang pensiun mencapai ratusan orang.

Kuota itu menurutnya, bahkan lebih kecil dibanding tahun lalu. Pada 2018, kuota untuk CPNS guru mencapai 200 lebih. Sedangkan sekarang, malah menurun.

“Menurut kami kuota CPNS yang diberikan pemerintah untuk Kabupaten Probolinggo itu jumlahnya kurang. Sebab dalam satu tahun itu, guru yang pensiun mencapai rata-rata tiga ratusan orang,” katanya.

Meski demikian, Dispendik menurutnya juga bersyukur. Sebab, setiap kali ada rekrutmen CPNS, selalu ada kuota untuk guru. “Kuotanya memang sedikit. Tetapi, kami bersyukur. Setiap kali ada perekrutan, kami selalu mendapatkan kuota guru,” jelasnya.

Penurunan jumlah kuota CPNS guru tahun ini menurutnya, bukan tanpa sebab. Pemerintah lebih banyak mengalokasikan CPNS untuk tenaga kesehatan di kabupaten.

Sebab, tahun lalu tidak ada kuota CPNS untuk tenaga kesehatan di kabupaten. Sehingga, pada perekrutan tahun ini diberikan kuota yang cukup banyak. “Kami memaklumi hal itu. Karena itu, harapan kami nanti ada pada perekrutan P3K,” tandasnya.

Untuk P3K sendiri, pihaknya tidak berharap besar. Sebab, perekrutan P3K hanya perubahan status guru. Yang semula honorer menjadi pegawai pemerintah secara kontrak. Artinya, pekerjanya sama saja.

“Itu saja. Jadi kami tidak berharap banyak. Karena itu, mungkin nanti pada tahun berikutnya ada penambahan kuota untuk dinas pendidikan,” tambahnya.

Pada rekrutmen CPNS tahun ini, ada dua jalur yang digunakan untuk Dinas Pendidikan. Jalur pertama yaitu jalur cumlaude untuk dua orang saja. Lalu jalur umum untuk 111 orang. (sid/hn)

No comments: